Home / Headline / Tim Safari Ramadhan Papua Barat Menyudahi Kunjungannya di Kabupaten Fakfak

Tim Safari Ramadhan Papua Barat Menyudahi Kunjungannya di Kabupaten Fakfak

KH. Dr. Muhammad Diyah saat memberikan tausiyah di Masjid Jami Kota Fakfak. (Foto IF)

Reporter : Wahyu Hidayat

INFOFAKFAK.COM_ Tim Safari Ramadhan Provinsi Papua Barat yang dipimpin Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani, Sabtu, 16 April 2022 pagi ini, direncanakan bertolak kembali ke Manokwari, setelah dua hari melakukan safari Ramadhan di beberapa tempat di Kabupaten Fakfak.

Mohamad Lakotani yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Papua Barat, mengunjungi Fakfak bersama Wasekjen MUI pusat, KH. Dr. Muhammad Ziyat, dan didampingi Ketua MUI Papua Barat H. Ahmad Nausrau, S.Pd.I., M.M., Ketua PW Muhammadiyah Papua Barat Dr. Mulyadi Jaya, Ketua PW Nahdlatul Ulama Papua Barat H. Muksin Rahakbauw serta Ketua Baznas Papua Barat Ustadz Ali Mustafa.

Setelah Kamis lalu mengawali safari Ramadhan dengan buka puasa bersama di Masjid Al Munawaroh dan dilanjutkan shalat tarawih di Masjid Baitul Makmur, Tim Safari Ramadhan Provinsi Papua Barat menutup rangkaian kegiatannya dengan buka puasa bersama di Masjid Jami Kota Fakfak, Jumat kemarin.

Dalam ceramahnya, KH. Dr. Muhammad Ziyat menyampaikan pesan, bahwa umat Islam harus menjadi orang yang berilmu dan pembelajar.

“Allah memuliakan orang orang yang berilmu. Dan kita tidak tahu, di waktu mendatang kita akan menjadi apa. Sebab berdasarkan pengalaman saya, saya memiliki seorang mahasiswa asal Manokwari beberapa tahun lalu, kini telah bergelar doktor dan menjadi seorang dosen,” wejang Kyai Ziyat.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani menyampaikan bahwa, safari Ramadhan secara langsung, sangat penting dilakukan sebagai ajang silaturahim.

“Di era saat ini, bisa saja safari Ramadhan dan tausiyah dilakukan secara online. Namun safari Ramadhan secara langsung, sangat penting agar tidak hilang esensi silaturahim itu sendiri,” ujar Mohamad Lakotani.

Senada, Bupati Fakfak Untung Tamsil, S.Sos., M.Si. yang selalu hadir dalam kegiatan safari Ramadhan ini, mengingatkan perlunya menjalin silaturahim, apalagi di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

Sementara itu, Ketua MUI Papua Barat H. Ahmad Nausrau, menyampaikan bahwa, MUI Papua Barat beserta Pemerintah Kabupaten Fakfak dan Kaimana, telah melakukan pengkajian dan penelitian terkait masuknya Islam di Papua.

“Pernah dilakukan penelitian bersama LIPI terkait kapan Islam masuk di Papua. Pemda Fakfak pernah menggelar seminar, sedangkan Pemda Kaimana juga pernah melakukan penelitian bersama LIPI. Namun, para tokoh belum menemukan titik temu kapan tepatnya Islam masuk Papua. Namun ada persamaan kesimpulan, bahwa Islam adalah agama pertama yang masuk di Papua,” jelas Ahmad Nausrau.

Menurut Ahmad Nausrau, berdasarkan hasil penelitian Pemda Kaimana bersama LIPI yang didasarkan dari bukti-bukti sejarah, diyakini bahwa Islam masuk ke Papua pada abad XVI, melalui jalur perdagangan dari Maluku, Seram dan ke Papua.

Islam masuk di Papua, diperkirakan terjadi pada abake-16 sebagai agama pertama yang masuk di Papua meski begitu perlu dilakukan pencatatan penelitian yang lebih mendalam lagi serta dicatat waktu tepatnya Kapan Islam masuk di Fakfak dan Kaimana sebab Fakfak dan Kaimana diyakini sebagai pintu masuk pertama Islam di Papua.

“Saat ini sudah diterbitkan buku Moderasi Beragama di Papua Barat, dan nantinya jami ingin menggelar seminar lagi, menghadirkan raja-raja di Fakfak dan Kaimana serta sejarawan, untuk menentukan kapan waktu tepatnya Islam masuk Papua dan nantinya hal ini akan diajarkan di sekolah-sekolah,” pungkas Ketua MUI Papua Barat. ***

About Admin

Santun Mencerdaskan

Check Also

  Reporter : Sri Mariati Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom, membuka Sosialisasi Mekanisme dan ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *