Fakfak_ Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia atau DMI Kabupaten Fakfak, akan terus mendorong perbaikan menejemen masjid di Fakfak. DMI akan memperbesar perhatian pada hal ini, disebabkan masih banyak hal positif, yang masih bisa dikembangkan di masjid-masjid di Fakfak.
“Pemanfaatan masjid masih bisa digali potensinya. Masjid bukan sekadar sebagai tempat ibadah. Kita sudah sering mendengar fungsi masjid di jaman Rasululloh yang bisa diterapkan saat ini. Salah satunya adalah masjid difungsikan sebagai penguat ekonomi dan sosial jamaahnya,” jelas Ketua DMI periode 2016 – 2021, Rajab Barawasi, S.Ag.
Rajab, yang juga Kepala KUA Fakfak kota ini menambahkan, banyak masjid yang “bangga” menumpuk dana infak jamaah. Padahal, uang infak yang biasanya dibaca sebelum khotbah sholat Jumat itu, yang berasal dari jamaah, tentu bukan dimaksudkan untuk “ditabung dan diendapkan” dalam kas masjid.
“Orang berinfak, tentu memiliki maksud agar infak itu bisa dimanfaat secara maksimal untuk kepentingan masjid serta jamaah. Jika dana infak menumpuk hingga puluhan bahkan ratusan juta, berarti menejemennya belum berfungsi dengan baik,” tambah Rajab.
Salah satu masjid yang terkenal hingga mancanegara karena memiliki menejemen masjid yang baik, ialah Masjid Jogokarian, Yogyakarta. Masjid yang tidak terlalu besar ini, merupakan masjid teladan pemegang kejuaraan menejemen kemasjidan tingkat nasional. Sehingga, masjid ini menjadi rujukan, bahkan pengurus masjid dari Malaysi, menimbah pengalaman dari pengurus masjid ini.
Masjid di Kampung Jogokarian ini, diawal program kemasjidan dijalankan, menerapkan 0 rupiah atas dana infak jamaahnya. Seluruh dana dari jamaah, dikembalikan kepada jamaah dalam bentuk berbagai kegiatan. Akhirnya saat ini, Masjid Jogokarian memiliki usaha mandiri berupa penginapan dan poliklinik, sehingga dana yang dimiliki selalu berlebih.
“Jika jamaah sudah mengetahui dan percaya, bahwa dana infaknya dimanfaatkan dengan benar, maka dana infak pasti akan bertambah,” ujar rajab. “Untuk itu, banyak hal bisa kita pelajari dari pengurus masjid lain yang sudah berprestasi, seperti Masjid Jogokarian tersebut,” lanjut Rajab. (wah)
Ilmu yang bermanfaat , amal jariyah almarhum