Home / Headline / Dari Demo Mahasiswa Ke Kantor PLN, Terkuak Permintaan Hutang PD Mbiah Pohi 1,5 Milyar Ke Bupati

Dari Demo Mahasiswa Ke Kantor PLN, Terkuak Permintaan Hutang PD Mbiah Pohi 1,5 Milyar Ke Bupati

Belasan mahasiswa aksi demo di Kantor PLN Rayon Fakfak tadi pagi
Belasan mahasiswa aksi demo di Kantor PLN Rayon Fakfak tadi pagi

Fakfak_ Dua kelompok mahasiswa dari GMNI dan GMKI, tadi pagi (27/10) mendatangi Kantor PLN Rayon Fakfak di Jalan Veteran Fakfak. Kedatangan belasan mahasiswa tersebut, bermaksud menanyakan “kabar” listrik di Fakfak yang sering mati. Aksi mahasiswa ini dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Listrik Nasional ke 72 tahun yang jatuh hari ini.

Dalam orasinya, mahasiswa meminta perhatian PLN agar listrik di Fakfak tidak mati hidup alias byar pet. Mahasiswa juga mengkritisi tidak berfungsinya 4 genset milik PD Mbiah Pohi yang berada di area PLTD Fakfak.

Dalam pertemuan dengan perwakilan mahasiswa di ruang pertemuan Kantor PLN Rayon Fakfak, Manager Rayon Fakfak, Muhammad Puarada yang didampingi oleh perwakilan PT. PPP dan Direktur PD Mbiah Pohi, Frans Sidharta menjelaskan bahwa, PLN untuk saat ini masih mengalami defisit listrik.

“4 genset milik PD Mbiah Pohi untuk saat ini tidak bisa beroperasi karena gangguan teknis. PLTA juga masih terkendala dengan kondisi alam. Sehingga generator yang ada masih belum mencukupi kebutuhan,” jelas Muhammad Puarada.

Sementara itu, Direktur PD. Mbiah Pohi, Frans Sidharta berterima kasih kepada mahasiswa karena mereka masih memperhatikan keberadaan perusahaan daerah yang dipimpinnya. Dalam kesempatan tersebut, Frans menjelaskan kendala teknis yang menimpa 4 genset miliknya yang sebenarnya memiliki kapasitas 2 MW itu.

“Genset kami dipergunakan PLN sejak 2012, sehingga kini telah beroperasi selama 5 tahun. Jika genset milik PT. PPP sudah beberapa kali ganti t, kami masih menggunakan genset yang itu, dengan teknisi dari Fakfak,” ujar Frans.

Frans menambahkan, jika harus memperbaiki keempat genset tersebut, maka menurut hitungannya, lebih baik membeli genset baru.

“Untuk itu, kemarin saya mengirim surat kepada Bupati, untuk meminjam uang sebesar 1,5 milyar, untuk membeli mesin baru. Tapi kami belum mendapat respon,” tambahnya.

Aksi mahasiswa berakhir lebih awal lantaran tiba waktu sholat Jum’at. (wah)

About Admin

Santun Mencerdaskan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *