Fakfak_ Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Fakfak, bersama 8 orang perwakilan pengurus masjid, pagi ini (27/7), melakukan studi banding dan pelatihan menejemen kemasjidan ke Masjid Jogokariyan, Yogjakarta. Hal ini dilakukan, untuk memaksimalkan fungsi masjid dan merajut kepercayaan umat.
Ketua DMI Kabupaten Fakfak, Rajab Barawasi, S.Ag. menyampaikan bahwa, tidak semua perwakilan masjid ikut dalam kegiatan kali ini. DMI menyeleksi dengan maksud menjadikan masjid terpilih tersebut, untuk menjadi percontohan bagi masjid lainnya.
“Ada 4 perwakilan pengurus masjid yang kami ikutkan dalam program ini, yakni pengurus Masjid Agung Baitul Makmur, Masjid Besar Al Munawwarah, Masjid Al Hilal dan Masjid Al Hidayah Kebun Kapas. Keempat masjid ini yang akan kami jadikan percontohan, sehingga bisa berkembang ke masjid lainnya,” ujar Rajab, yang juga Kepala KUA Fakfak ini.
Menurut Rajab, dipilihnya Masjid Jogokariyan sebagai lokasi studi banding serta pelatihan menejemen kemasjidan ini, lantaran Masjid Jogokariyan merupakan masjid yang selama ini memiliki reputasi nasional di bidang itu. Bahkan, banyak jamaah dari luar negeri yang menimba ilmu mengelola masjid dari Masjid Jogokariyan.
“Diharapkan, output dari kegiatan ini, kami dapat melihat langsung kondissi riil di lapangan dan membawa pulang contoh yang baik, yang bisa kami terapkan di Fakfak,” terang Rajab.
Untuk memaksimalkan studi banding ini, seluruh rombongan akan menginap di penginapan milik masjid, sehingga peserta kegiatan ini dapat fokus. (rid)