Home / Headline / Tiga Hari Tim Arsip Nasional RI Gali Sejarah Pepera

Tiga Hari Tim Arsip Nasional RI Gali Sejarah Pepera

Tim ANRI berpose bersama narasumber sejarah Pepera, dengan latar belakang Monumen Pepera
Tim ANRI berpose bersama narasumber sejarah Pepera, dengan latar belakang Monumen Pepera

INFOFAKFAK.COM, FAKFAK_ Tim dari Arsip Nasional Republik Indonesia atau ANRI, selama tiga hari sejak Rabu (17/12), berkunjung ke Fakfak. Kehadiran tiga orang dari ANRI yang dipimpin Kepala Subdirektorat Akuisisi III, Dra. Dian vitriana, M.Hum. ini, adalah untuk menggali sejarah dan sekaligus menerima penyerahan dokumentasi Pepera dari pemilik dokumentasi dan pelaku Pepera.

“Kami hadir di Fakfak, antara lain untuk bertemu dengan Bapak Rajab Leasa, yang memiliki foto dan negatif film yang berhubungan dengan sejarah Pepera tahun 1969. Kami bersyukur, sebab arsip yang kami miliki, terputus di tahun 1968,” ujar Dian. “Selain itu, kami juga akan bertemu dengan salah seorang pelaku dari peristiwa Pepera, yaitu Bapak Abubakar Rimosan. Penjelasan beliau tentu sangat penting, dan itu sangat kami perlukan,” lanjutnya.

Selain menerima dokumentasi dan arsip-arsip yang berhubungan dengan peristiwa Pepera, tim ANRI juga melakukan wawancara terhadap kedua narasumber, serta mengunjungi beberapa lokasi yang terkait erat dengan Pepera, antara lain Gedung Pepera dan Monumen Pepera yang berlokasi di Rumah Negara atau rumah dinas Bupati Fakfak. Sayangnya, tim belum bisa bertemu Bupati Fakfak, lantaran bupati saat itu sedang ada kegiatan di Winder Tuare.

Rajab Leasa, merupakan mantan pegawai Departemen Penerangan yang saat itu ditugaskan sebagai juru foto pada peristiwa Pepera. Sedangkan H. Abubakar Rimosan saat itu merupakan salah satu dari 75 peserta Pepera.

Terkait penyerahan dokumentasi sejarah Pepera kepada ANRI, Dian menjelaskan bahwa, penyerahan tersebut sudah betul.

“Penyerahan dokumentasi atau arsip yang berkaitan dengan sejarah bangsa kepada ANRI, sudah betul. Kami merupakan lembaga yang mengelola dokumen sejarah bangsa di tingkat nasional. Dan sebenarnya, perorangan tidak boleh menyimpan dokumen sejarah bangsa,” jelas Dian.

Atas nama ANRI, Dian mengucapkan terima kasih atas penyerahan dan pemberian penjelasan terkait Pepera tersebut. Menurutnya, dokumentasi dan arsip yang diserahkan, nantinya akan menjadi catatan sejarah dan warisan bagi pengetahuan generani mendatang. (wah)

About Admin

Santun Mencerdaskan

Check Also

bp Kirim Kargo LNG Pertama Dari Fasilitas Proyek Pengembangan Tangguh

  Pewarta : Wahyu Hidayat INFOFAKFAK.COM, JAKARTA_  bp, mewakili mitra kontrak kerjasama Tangguh dan SKK ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *