Home / Headline / Setahun, Perkembangan Peserta Magang Luar Biasa

Setahun, Perkembangan Peserta Magang Luar Biasa

Suasana belajar dalam kelas di Petrotekno
Suasana belajar dalam kelas di Petrotekno

Jakarta_ Terjadi perkembangan yang luar biasa terhadap 80 peserta magang yang tergabung dalam Program Tangguh Technician Apprentice, merupakan program BP. Di Lembah Hijau, Ciloto nan sejuk, 80 anak Papua Barat berkutat dengan pengetahuan tentang migas selama lebih kurang 55 jam perminggu, dalam tingkat disiplin yang ketat.

Exl Bauw, Rahmad Ramdani Wasaraka, Novita, Kristina dan Trivena, barangkali tak menyangka, bahwa dirinya menjelma seperti sekarang ini. Exl yang merupakan peserta angkatan 16, hasil rekrutmen tahun 2015, dalam setahun ini telah mampu menguasai berbagai hal serta mampu mempresentasikannya. Dan tentu saja, kemampuan berbahasa Inggris, menjadi dasar dalam pendidikan ini.

Exl Bauw, Rahmad Ramdani Wasaraka, Novita, Kristina dan Trivena, adalah putra putri Papua Barat yang berasal dari daerah terdampak proyek Tangguh di Bintuni, Papua Barat.

“Kami merekrut anak-anak dari daerah di sekitar lokasi Tangguh di Bintuni, seperti Bintuni sendiri, Fakfak, Sorong dan sekitarnya. Dan program ini memang secara khusus merekrut putra Papua asli,” jelas Dika Yuana, Skill Center Interface Manager BP, ketika menerima kunjungan media Papua dan Papua Barat, di Lembah Hijau pada Selasa (16/5) lalu.

Dijelaskan Dika, bahwa peogram magang ini, dimaksudkan untuk memenuhi target 85% tenaga kerja putra daerah pada 2029 nanti.

Perjuangan peserta magang, tentu tidak mudah. Rasa rindu keluarga, diakui merupakan “siksaan” terberat di masa-masa awal mereka dididik oleh Petrotekno di Ciloto ini. Untungnya, kerinduan ini sedikit terobati dengan adanya komunikasi melalui telepon.

“Banyak yang rindu rumah, lalu menangis. Apalagi pendidikan disini telah terjadwal ketat. Waktu yang ada dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk belajar. Kami merasakan perbedaan yang besar, bagaimana suasana saat belajar di Papua dan disini,” ujar Exl.

Mereka yang kini menikamati fasilitas belajar yang lengkap ini, memiliki keinginan yang seragam, yakni keinginan kuat, agar anak-anak Papua, khususnya Papua Barat, memiliki semangat juang dalam belajar, agar bisa menjadi unggul dan setara dengan anak-anak di daerah lain.

Rahmad Ramdani Wasaraka, lulusan SMK Migas Cepu angkatan IV ini berharap agar adik-adiknya mempersiapkan diri, agar bisa masuk dalam program Tangguh Technician Apprentice ini. Demikian pula keinginan Novita yang berasal dari Bintuni, serta Kristina dan Trivena yang berasal dari Sorong. Bagi mereka, anak-anak Papua harus unggul.

Lalu, kemana mereka setelah lulus nanti?

Dika menjelaskan bahwa, jika mereka lulus dalam ujian akhir setelah belajar tiga tahun, maka mereka akan bekerja di proyek Tangguh BP di Bintuni.

“Mereka nantinya sebagai teknisi yang memiliki skill lebih,” ujar Dika.

Sedangkan Hendra Pribadi, Managing Director Petrotekno yang bertanggung jawab terhadap proses belajar peserta magang ini mengatakan, “Mereka belajar disini selama tiga tahun. Kami melakukan ujian ujian, sehingga nantinya mereka siap untuk bekerja,”

Fasilitas pendidikan migas Petrotekno ini memang lengkap. Segala peralatan yang ada di proyek Tangguh di Bintuni, tersedia disini. Sehingga peserta bisa mensimulasikan seperti peralatan dan siatusi yang sebenarnya.

Wartawan dengan didampingi oleh petinggi BP, pimpinan Petrotekno dan para dosen yang didatangkan dari luar negeri, lantas meninjau setiap kelas. Kemudian dilanjutkan melihat bengkel atau workshop yang menyediakan peralatan seperti pada proyek migas sebenarnya, juga melihat fasilitas kamar tidur peserta.

“Awalnya mungkin tidak kerasan karena rindu kampung. Tapi dengan fasilitas lengkap seperti hotel begini, seharusnya mereka keluar dari pendidikan dengan nilai memuaskan,” ujar Suratno, Redaktur Harian Radar Sorong, usai melihat berbagai fasilitas di Lembah Hijau. (wah)

 

About Admin

Santun Mencerdaskan

Check Also

POLINEF GANDENG PEMPROV PAPUA BARAT UNTUK LAKSANAKAN PROGRAM EKOSISTEM KEMITRAAN 2023

    Penulis : Aqilah Attamimi, S.ST., M.Sc. Anggota Tim Ekosistem Kemitraan Papua Barat INFOFAKFAK.COM_ ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *