Home / Headline / Andal Bandara Siboru Dibahas, Sinyal Hijau Melanjutkan Pembangunannya?

Andal Bandara Siboru Dibahas, Sinyal Hijau Melanjutkan Pembangunannya?

Rapat Komisi membahas dokumen Andal bandara Siboru
Rapat Komisi membahas dokumen Andal bandara Siboru

Fakfak_ Bertempat di hall salah satu hotel, Pemerintah Kabupaten Fakfak, bekerjasama dengan Bapedalda Propinsi Papua Barat, menggelar Rapat Komisi yang membahas dokumen Andal (Analisis Dampak Lingkungan) Bandara Yacop Patipi atau yang dikenal dengan Bandara Siboru.

Hadir dalam kegiatan ini antara lain, Yacob Manusawai, MH. Kepala Bapedalda Propinsi Papua Barat, para konsulta dari PT. Sucofindo, dan mengundang Prof. Eko, pakar perhubungan dari UGM Yogjakarta.

Selasa, 3 Maret 2015, pukul 11.00 WIT, berlangsung Rapat Komisi yang membahas dokumen Andal (Analisis Dampak Lingkungan) Bandara Yacop Patipi atau yang dikenal dengan Bandara Siboru. Rapat komisi ini diselenggarakan di hall Hotel Grand Papua, Fakfak, atas prakarsa Dinas Pehubungan Kabupaten Fakfak bekerjasama dengan Bapedalda Propinsi Papua Barat.

Hadir dalam kegiatan ini antara lain, Yacob Manusawai, MH. Kepala Bapedalda Propinsi Papua Barat, para konsulta dari PT. Sucofindo, dan mengundang Prof. Eko Mardiono, pakar perhubungan dari UGM Yogjakarta.

Sedangkan dari Fakfak, yang hadir antara lain Sekda Husen Thofir yang sekaligus membuka kegiatan, jajaran Muspida, perwakilan SKPD terkait, serta masyarakat Siboru dan sekitarnya.

Dalam sambutan pembukaannya, Husen Thofer menyampaikan alasan pemerintah daerah berupaya mewujudkan Bandara Siboru itu.

“Salah satu alasannya adalah, Bandara Torea tidak bisa memenuhi perkembangan ke depan. Penambahan panjang landasan pacu, sangat sulit diwujudkan, karena jurang mencapai sekitar 200 meter,” ujarnya.

Sementara itu, Yacob Manusawai, MH. Kepala Bapedalda Propinsi Papua Barat menyatakan bahwa, pihaknya sangat berhati-hati jika berbicara masalah Andal. Perlu masukan informasi dari para pakar, agar menghasilkan keputusan terbaik.

Pada intinya, masalah Andal Bandara Siboru nampaknya akan terus dilanjutkan, sebab ijin HPH yang dimiliki oleh PT. Hanurata sudah habis masa berlakunya sejak Desember 2014 lalu, dan tidak diperpanjang.

Sementara itu, perwakilan masyarakat Siboru memberikan catatan antara lain, meski masyarakat pada dasarnya menyetujui rencana pembangunan Bandara Siboru, dan harus ada pengorbanan berupa rusaknya hutan berserta ekosistim di dalamnya, masyarakat berharap agar pemerintah daerah memperhatikan masalah tersebut, sebab hanya hutan itulah yang menjadi andalan masyarakat sekitar. (wah)

About Admin

Santun Mencerdaskan

Check Also

Setelah Tutup 19 Hari, Bandara Torea Kembali Normal

Fakfak_ Kedatangan pesawat wings air pagi tadi (29/1), menjadi pertanda Bandara Torea Fakfak, Papua Barat, ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *