Home / Fakfak News / Ekonomi / “Digusrak” Satpol PP, Belasan Pedagang Bingung dan Hanya Bisa Mengeluh

“Digusrak” Satpol PP, Belasan Pedagang Bingung dan Hanya Bisa Mengeluh

Satpol PP tertibkan lapak dan kios pedagang di Pasar Thumburuni
Satpol PP tertibkan lapak dan kios pedagang di Pasar Thumburuni

Fakfak_ Lebih dari 20 orang anggota Satpol PP Kabupaten Fakfak, siang kemarin (21/1) kembali menertibkan lapak-lapak pedagang di Pasar Thumburuni, utamanya pedagang di bawah jembatan penyeberangan dan sekitar tangga jembatan penyeberangan.

 

“Ini masih kelanjutan dari operasi penertiban yang kami lakukan pada Senin lalu. Tujuannya agar tercipta suasana nayaman dan aman,” terang Kepala Satpol PP, Arif H Rumagesan.

 

Anak buah Arif membongkar sejumlah kios yang berada di dekat pintu masuk jembatan penyeberangan yang menghubungkan Pasar Thumburuni dan Terminal, di lantai 2. Sedangkan beberapa pedagang yang membuka lapak dan gerobak di bawah jembatan, memilih untuk mengangkut gerobaknya sendiri dengan menyewa mobil.

 

Operasi ini menjadi tontonan pedagang dan pengunjung pasar. Nampak wajah kuyu para pedagang yang lapak dan kiosnya dibongkar petugas.

 

La Uba, pedagang yang beruntung karena kiosnya adalah kios permanen, mengaku kasihan dengan nasib pedagang lainnya.

 

“Kios itu sudah sekitar 10 tahun berdiri. Ada nomor urutnya. Mereka juga membayar restribusi 60.000/bulan. Iuran tahunan 100.000. Sekarang malah naik jadi 90.000/bulan. Kalau tidak mendapat ijin dari pengelola pasar, tidak mungkin mereka membuat kios disitu. Mereka tidak menerima surat pemberitahuan sebelumnya,” ujar La Uba.

 

La Uba juga mengaku sudah mendatangi Kantor DPPKAD untuk menanyakan operasi Satpol PP. Dari Kantor DPPKAD diperoleh informasi bahwa, sebenarnya operasi Satpol PP hanya menyasar lapak pedagang di bawah jembatan. Bukan kios di lantai 2.

 

Mbak Sri, pedagang aksesoris dan bunga, mengaku was-was, sebab kios sebelah kios miliknya terkena penertiban. Pedagang yang lain juga mengeluh, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Pedagang yang terkena “gusrak” alias digusur dan dirusak, mengaku bingung, dimana lagi mereka bisa berdagang. Berdagang merupakan satu-satunya lahan penghidupan mereka, dan kini telah tiada.

 

Kepala DPPKAD Endro, belum bisa dikonfirmasi. SMS yang dikirim kepadanya, belum dibalas. Sedangkan Kepala Pasar, tidak terlihat di lokasi. (wah)

About Admin

Santun Mencerdaskan

Check Also

Tingkat Keselamatan Pasar Thumburuni Minim

Fakfak_ Sebagai pasar terbesar di Kabupaten Fakfak, tingkat keselamatan bagi para pedagang dan pengunjung Pasar ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *