Home / Headline / Inilah Pengakuan Komandan TPNPB, (Mayor) EH Dalam Konferensi Pers

Inilah Pengakuan Komandan TPNPB, (Mayor) EH Dalam Konferensi Pers

EH, saat press relesase di Mapolres Fakfak pada Kamis, 5 Desember 2019 pagi
EH, saat press relesase di Mapolres Fakfak pada Kamis, 5 Desember 2019 pagi

INFOFAKFAK.COM, FAKFAK_ EH, yang mengaku berpangkat mayor dan komandan TPNPB wilayah Fakfak, untuk kali pertama, Kamis (05 Desember 2019) pagi tadi, muncul dihadapan wartawan. Kemunculan EH dalam press release di halaman Mapolres Fakfak, Papua Barat tersebut, diharapkan menjadi memperjelas informasi yang selama ini beredar lebih dulu.

Dengan mengenakan kaos tahanan berwarna orange nomor 36, EH mengaku berpangkat mayor dengan jabatan sebagai asisten logistik.

“Pangkat saya mayor, jabatan asisten logistik,” ujar EH membuka penjelasannya.

EH menuturkan bahwa, bersama anggota TPNPB lainnya, mereka mengadakan rapat sejak 28 November 2019 dan dilanjutkan pada 30 November 2019.

“Rapat tanggal 28 merencanakan untuk mengibarkan bendera bintang kejora. Tanggal 29 juga rapat, dan direncanakan untuk turun ke kota pada Minggu (1 Desember 2019) setelah ibadah pagi,” urai EH.

EH mengaku mempersiapkan 30 bendera bintang kejora untuk dikibarkan di Kantor DPRD Kabupaten Fakfak, Kantor Bupati Fakfak dan Gedung Pepera atau Penentuan Pendapat Rakyat yang berlokasi di depan rumah negara atau rumah dinas Bupati Fakfak.

“Kami membawa parang, panah, tombak untuk berjaga diri, apabila bertemu dengan aparat,” aku EH.

Ketika wartawan menanyakan, senjata tajam itu untuk menyerang masyarakat ataukan aparat, EH dengan lurus menjawab untuk menyerang aparat.

Namun, ada hal yang menarik dalam pengakuan EH tersebut, yakni EH merasa ditipu oleh Benny Wenda. Tetapi, EH mengaku tidak pernah bertemu dan berkomunikasi dengan Benny Wenda. EH hanya mengaku merasa tertipu, hanya berdasar atas informasi.

“Tidak ketemu atau telepon, tapi informasi saja,” jelas EH, tanpa merinci, tertipunya dalam hal apa.

Terkait dana yang diamankan oleh polisi, EH menjelaskan bahwa, dana tersebut merupakan dana dari anggota dan bukan meminta pada masyarakat. Salah satu peruntukan dana tersebut adalah untuk membeli bendera dan atribut lainnya, dengan memesan ke Jayapura.

“Saya pesan bendera ke Jayapura, sudah saya kirim 25 juta dan yang menerima SK,” ujar EH.

Sementara itu, Kapolres Fakfak, AKBP. Ary Nyoto Setiawan, S.IK., M.H., yang didampingi oleh Kasat Reskrim, Kasat Intel dan KBO reskrim Polres Fakfak, menyampaikan bahwa, berdasarkan keterangan dan barang bukti, kasus ini telah memenuhi unsur-unsur makar.

“Berdasarkan barang bukti dan keterangan mereka, sudah terpenuhi unsur-unsur makar. Dokumen juga lengkap. Ada struktur organisasi, KTA dengan kepangkatannya. Kita juga tahu, mereka merencanakan mengibarkan bendera bintang kejora di Kantor DPRD Fakfak, Kantor Bupati Fakfak dan Gedung Pepera.” Ujar Kapolres. ‘Selain itu, mereka memiliki tempat latihan juga. Mereka ini adalah tentara TPNPB,” tambahnya.

Saat ini, polisi telah menetapkan 23 orang sebagai tersangka. Sebelumnya, aparat gabungan telah mengamankan 54 orang pada Minggu, 1 Desember 2019 lalu.

Dalam press relesai pagi tadi, barang bukti ditampilkan secara utuh, kecuali kendaraan bermotor. Di atas meja, nampak adanya bendera yang masih terlipat rapi, bendera yang diikat di tongkat maupun di tombak, parang, busur dan anak panah beracun, linggis, pipa besi, KTA dan atribut seragam.

Polisi saat ini sedang melaukan pengejaran atas seorang oknum guru yang mengajar di sekolah yayasan, terkait dugaan keterlibatannya mencetak KTA TPNPB. Nampaknya, oknum guru tersebut, hingga saat ini belum ditemukan. (*)

Reporter: Ayu, Wahyu

Editor: Wahyu Hidayat

About Admin

Santun Mencerdaskan

Check Also

Polres Fakfak Berhasil Amankan Terduga Pemilik Puluhan Gram Ganja

  Pewarta : Wahyu Hidayat INFOFAKFAK.COM_ Satuan reserse narkoba Polres Fakfak, kembali berhasil mengungkap peredaran ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *