Home / Headline / Bomberay “Makin Seksi”, Dilirik Dibidik

Bomberay “Makin Seksi”, Dilirik Dibidik

Ketua Dewan Adat Mbaham Matta, Sirzet Gwas Gwas (berpakaian adat) memimpin tim musyawarah
Ketua Dewan Adat Mbaham Matta, Sirzet Gwas Gwas (berpakaian adat) memimpin tim musyawarah

INFOFAKFAK.COM, FAKFAK_ Banyak orang berusaha membuat analisa terkait pemasangan patok tapal batas tanah adat di Kampung Mitimber, Distrik Mbaham Ndandara, pada 27 Juli 2018, yang berujung pada digelarnya musyawarah adat pada Sabtu, 25 Agustus 2018 lalu.

Lalu, benarkah kasus tersebut murni hanya permasalahan batas tanah adat? Atau ada agenda lain?

Sebagaimana disampaikan Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Fakfak, Drs. H. Ali Baham Temongmere, M.T.P., bahwa, masalah tapal batas administrasi kabupaten sudah final tidak bisa diubah-ubah, sebab telah diatur dalam undang-undang.

“Sudah ada undang-undang yang mengatur batas wilayah kabupaten. Itu final,” tegas Ali Baham.

Menurutnya, tapal batas Kabupaten Fakfak dengan Kabupaten Teluk Bintuni adalah bekas batas antara Kabupaten Fakfak dengan Kabupaten Manokwari, sebab Kabupaten Teluk Bintuni merupakan pecahan dari Kabupaten Manokwari. Jadi, batas ini tidak bisa diubah.

Secara teori, batas kedua wilayah kabupaten tidak mungkin diubah. Maka ada teori pula, batas adat masih memungkinkan untuk diubah. Benarkah begitu?

Bisa dirasakan, wilayah Bomberay dan sekitarnya, saat ini ibarat gadis yang semakin seksi. Banyak pihak melirik kawasan ini. Apalagi, kini ada perkebunan kelapa sawit yang menggerakkan roda ekonomi masyarakat disana. Bahkan, terdapat potensi minyak dan gas. Belum lagi potensi minyak kayu putih.

Wahyu Rumagesan, yang bekerja di Genting Oil, ketika diminta pendapatnya seputar potensi Bomberay menyampaikan bahwa, prospek saat ini  atau jangka pendek, kehadiran perkebunan sawit lewat RSP yang membuat roda ekonomi masyarakat setempat, utamanya masyarakat di SP 2 dan SP 1 Tomag), tentu membuat daya tarik Bomberay semakin kuat. Karena dampak peningkatan ekonomi rumah tangga, telah dirasakan oleh masyarakat Mbaham, termasuk penduduk warga trans non OAP.

“Soal prospek, tentu saya akan bicara latar belakang investasi yang hadir. Sebagai kawasan penunjang zona ekonomi eksklusif yg ditetapkan di Onar, Kabupaten Teluk Bintuni. Bisa saja asumsi saya salah, tapi hingga saat ini tidak ada yang berani menyangkal bahwa, hilir dari 2 industri besar Migas di Bintuni adalah industri Petrochemichal di Onar, yang kedepan, tentu pasokan baik tenaga kerja, bahan-bahan pokok makanan baik sayur mayur, buah maupun daging, akan membuka peluang besar bagi daerah Bomberai dan Tomage. Karena wilayah Bomberai akan lahir sebagai daerah penunjang aktifitas industri di Onar tersebut. Disamping secara infrastruktur yakni jalan dan jembatan, pertanian atau perkebunan dan daerah laut di pesisir Otoweri hingga ke Arguni sebagai wilayah tangkap dan penghasil ikan akan lebih baik dibanding Distrik Sumuri sendiri,” terang Wahyu.

Informai lain disampaikan oleh Widi Asmoro Jati, yang menyampaikan bahwa, di Bomberay rencananya akan hadir penyulingan minyak kayu putih.

“Saya juga pernah mendengar, ada 2 blok gas di blok Ovoweri sekitar muara Otoweri dengan blok Ubadari di sekitar Distrik Mbahamdandara,” ujar Widi.

Andai analisa tersebut benar dan menjadi kenyataan, maka Bomberay, Tomage dan sekitarnya, memang layak diperebutkan. Seperti dalam film action, jika “plan A” terbentur undang-undang, “plan B” bisa dimainkan. (wah)

About Admin

Santun Mencerdaskan

Check Also

Menyemai Pendidikan Bagi Putra Papua, Tangguh LNG Memperkuat Dunia Migas Nasional

  Pewarta : Wahyu Hidayat INFOFAKFAK.COM_ Serangkaian program pengembangan tenaga kerja lokal Tangguh LNG yang ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *