Home / Headline / Digratiskan, Pemeriksaan IVA Mendapat Sambutan Luar Biasa

Digratiskan, Pemeriksaan IVA Mendapat Sambutan Luar Biasa

Ibu-ibu yang antri mengikuti pemeriksaan IVA
Ibu-ibu yang antri mengikuti pemeriksaan IVA

Fakfak_ Kejaksaan Negeri Fakfak, sejak kemarin hingga hari ini (21/7), menggelar pemeriksaan IVA atau Inspeksi Visual dengan Asam Asetat, sebagai antisipasi terhadap penyakit kanker serviks. Kegiatan sosial yang memberikan uang pengganti transportasi, doorprize serta makan bagi peserta ini, merupakan rangkaian Hari Bhakti Adhyaksa ke 57 dan HUT ke 17 Adhyaksa Dharmakarini.

Kepala Kejaksaan Negeri Fakfak, Rilke Jefry Huwae, SH. MH. mengatakan, “Kegiatan sosial, khususnya pemeriksaan IVA ini, merupakan perintah Kajati Papua. Kami bekerjasama dengan RSUD dan Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak ” terang Jefry. “Pemeriksaan IVA ini dikhususkan bagi ibu-ibu atau wanita yang sudah pernah berhubungan intim, karena itu memang syaratnya,” tambahnya.

Pemeriksaan IVA ini dilangsungkan di ruang bersalin RSUD Fakfak, dengan melibatkan dokter spesialis kandungan dan bidan-bidan berpengalaman. Dari 50 orang yang rencanakan mengikuti pemeriksaan ini, pada hari kedua ini ternyata sudah tembus 100 orang.

Metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA), menjadi alternatif baru untuk deteksi dini kanker serviks selain pemeriksaan dengan Pap Smear. Berbeda dengan Pap Smear yang di Indonesia metodenya masih mengalami kendala, terutama terkait laboratorium, dengan IVA, cara untuk mengenali sel kanker relatif tidak sulit.

Cara ini relatif murah, mudah dan dapat dilakukan oleh bidan atau tenaga medis Puskesmas. Prinsip kerja pemeriksaan adalah dengan cara mengolesi mulut rahim dengan asam asetat. Kondisi keasaman lendir di permukaan mulut rahim yang telah terinfeksi oleh sel prakanker akan berubah warna menjadi putih.

Melalui bantuan cahaya, petugas medis akan dapat melihat bercak putih pada mulut rahim. Keberadaan bercak putih ini menunjukkan adanya sel abnormal. Jika hasilnya positif, maka pemeriksaan akan dilanjutkan dengan biopsy (pengambilan sampel jaringan serviks) ke laboratorium dengan menggunakan teknik pap smear atau gynescopy oleh dokter ahli kandungan.

Jika dengan tes pap smear kita harus menunggu waktu untuk mendapatkan hasilnya,  sedangkan pemeriksaan IVA hasilnya sudah bisa diketahui dalam waktu 60 deti. Jika ada kelainan di serviks, akan timbul plak putih yang bisa dicurigai sebagai lesi kanker. Dengan deteksi dini secara teratur, maka kanker serviks dapat diketahui lebih awal dan ditangani lebih cepat. (wah)

About Admin

Santun Mencerdaskan

Check Also

Pihir Kassor, Raih Ahli Madya Akupunktur Poltekes Surakarta

  Reporter: Wahyu Hidayat INFOFAKFAK.COM_ Pihir Kassor, yang selama ini dikenal sebagai aktivis sosial dan ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *