Home / Headline / Kapolres: Sebagian Tokoh KNPB Sudah Meninggalkan Fakfak

Kapolres: Sebagian Tokoh KNPB Sudah Meninggalkan Fakfak

Pertemuan Forkopimda dan tokoh masyarakat membahas KNPB
Pertemuan Forkopimda dan tokoh masyarakat membahas KNPB

Fakfak_ Kapolres Fakfak, AKBP Gazali Ahmad, S.I.K. menyampaikan bahwa, sebagian tokoh KNPB yang selama ini bertahan di Kampung Kanantare, Distrik Fakfak Tengah, telah meninggalkan Fakfak, baik dengan kapal laut maupun pesawat terbang.

“Baru saja saya mendapat informasi dari lapangan, bahwa beberapa orang tokoh KNPB telah meninggalkan Fakfak. Semoga hal ini membuat Fakfak tenang,” ujar Kapolres, saat pertemuan dengan Bupati beserta jajarannya, Kasdim 1706/Fakfak dan tokoh-tokoh masyarakat di Gedung Windter Tuare tadi pagi (30/8).

Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Ketua Dewan Adat Mbaham Matta, Sirzet Gwas Gwas, Kajari Fakfak  dan bekas Kapolres Fakfak, M Yusuf Th tersebut, mengemuka soal keresahan sebagian besar masyarakat Fakfak, dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh KNPB tersebut.

Bahkan, Kepala Kampung Pasir Putih mengutarakan bahwa, anak-anak takut sekolah. Begitu juga ibu-ibu yang akan ke pasar.

“Anak-anak banyak yang tidak sekolah. Mama-mama tidak berani ke pasar. Ini harus segera dihentikan,” katanya.

Pernyataan Kepala kampung Pasir Putih ini memang tidak berlebihan. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, bahkan SMA Negeri 2 Fakfak, meliburkan siswanya hingga Senin depan.

Senada dengan itu, Kepala Distrik Fakfak Tengah juga meminta agar kepala kampung yang tahu ada warganya yang mengikuti kegiatan KNPB tersebut, segera menjemput warganya.

Pernyataan agak keras dilontarkan oleh tokoh tua dari Barisan Pembela Merah Putih, H. Jakfar Rumoning. Menurutnya, rakyat bisa saja mengambil tindakan sendiri, jika TNI dan polisi tidak ambil langkah antisipasif.

“Kami akan mengambil tindakan jika memang polisi dan TNI tidak mengambil tindakan. Bagi kami, NKRI adalah harga mati,” tegas Jakfar Rumoning.

Menangapi suasana yang menghangat, Ketua Dewan Adat Mbaham Matta, Sirzet Gwas Gwas mengatakan bahwa, permasalahan KNPB adalah masalah politik dan hukum.

“Jika memang terjadi pelanggaran, itu adalah masalah hukum. Silakan hukum berjalan. Sudah ada aparat keamanan yang bekerja. Masyarakat tidak perlu menanggapi dengan membuat aksi pula,” ujar Sirzet.

Pernyataan agak lain dilontarkan Kepala Kejaksaan Negeri Fakfak, Rilke Jeffry Huwae, SH. MH. Pria asal Ambon ini menekankan bahwa Indonesia sudah merdeka. Lebih baik masyarakat berbuat untuk kampungnya masing-masing, agar masyarakat sejahtera.

“Mengurus dana kampung saja masih belum bisa. Lebih baik, kita konsentrasi kepada pembangunan kampung. Itu yang benar. Kita sudah merdeka, mau merdeka apa lagi?” ucapnya.

Bupati Fakfak, Drs. Mohammad Uswanas, M.Si. mengakhiri pertemuan tersebut dengan harapan, agar masyarakat lebih fokus pada pembangunan Fakfak, dan tidak perlu mengikuti langkah-langkah yang kurang benar. (wah)

About Admin

Santun Mencerdaskan

Check Also

Lapor Balik Penganiayaan Dan Perusakan, FK Juga Akan Laporkan Soal Cek Bodong

Fakfak_ FK atau Fredy Kerryanto, anggota DPRD Kabupaten Fakfak yang dilaporkan Lando Iha terkait dugaan ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *