Home / Headline / Stok Daya Ideal Kurang 500 kW, Kondisi Listrik Fakfak Masih Kritis

Stok Daya Ideal Kurang 500 kW, Kondisi Listrik Fakfak Masih Kritis

Kepala PLN Unit Fakfak, Muhammad Puarada
Kepala PLN Unit Fakfak, Muhammad Puarada

Fakfak_ Kepala PLN Unit Fakfak, Muhammad Puarada, Rabu (9/11) pagi menjelaskan bahwa, kondisi listrik di Fakfak untuk saat ini masih dalam kondisi kritis. Hal ini, jika dilihat dari cadangan daya yang seharusnya 800 kW, tetapi baru tersedia 300 Kw. Akibatnya, kekurangan cadangan daya sebesar 500 Kw ini akan menyebabkan adanya pemadaman listrik, jika salah satu unit pembangkit mengalami gangguan.

“Kebutuhan pasokan daya listrik untuk Fakfak, adalah 4,7 hingga 5 MW. Saat ini memang kelebihan atau surplus 300 kW. Tetapi seharusnya, cadangan ideal adalah 800 kW, sehingga masih kurang 500kW,” jelas Muhammad Puarada.

Lebih jauh dijelaskan, angka 800 kW merupakan besar daya dari unit terbesar, seperti unit pembangkit PLTA di Werbah. Untuk diketahui, PLTA Werbah memiliki 2 unit pembangkit dengan daya masing-masing sebesar 1 MW atau daya maksimumnya adalah 800 kw. Sehingga, jika beroperasi semua, PLTA Werbah mampu mensuplai 1,6 MW.

“Saat ini, 1 turbin pembangkit mengalami kerusakan dan sedang dalam perbaikan. Jadi PLTA Werbah hanya mengoperasikan 1 unit pembangkit saja. Jika 2 pembangkit tersebut telah beroperasi, maka kondisi listrik dalam posisi aman dan cukup,” terang Muhammad Puarada.

Sementara itu, 4 genset milik PD Mbiah Pohi, 1 diantaranya sedang dalam perbaikan, dan diharapkan dalam bulan ini sudah bisa beroperasi kembali.

Adanya perbaikan pada 1 genset PD Mbiah Pohi dan 1 pembangkit PLTA Werbah inilah, yang menyebabkan kekurangan pasokan daya listrik. Akibatnya, PLN masih harus melakukan pemadaman.

Pemadaman listrik, selain karena kondisi internal, juga sering diakibatkan adanya gangguang eksternal, antara lain adanya pohon yang mengganggu kabel listrik.

Disisi lain, Teguh Firdaus, General Manager PT. Pelindo IV Cabang Fakfak, selain masalah pemadaman, juga mengeluhkan masalah tegangan listrik yang tidak sampai 220 volt.

“Pemadaman tentu mengganggu. Dan untuk tegangan listrik di Pelabuhan Fakfak, ternyata kurang dari 220 volt. Akibatnya, AC di kantor serta di terminal penumpang, tidak bisa dingin,” jelas Teguh.

Senada dengan Teguh, Mas Prih, guru pada SMK Negeri 1 Fakfak, juga mengeluh dengan pemadaman listrik yang masih sering terjadi.

“Tentu sangat mengganggu. Malah, seringnya pemadaman listrik itu mengakibatkan beberapa power supply komputer rusak. Proses belajar mengajar yang menggunakan peralatan listrik seperti proyektor dan audio, menjadi terkendala. Demikian pula dengan jaringan internet, menjadi mati,” terang Prih.

Banyak pihak berharap, proyek PLTMG atau Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas, yang rencananya dibangun di Kampung Porum, Distrik Fakfak Barat, segera terealisasi. Dengan begitu, maka pasokan listrik di Fakfak akan lebih dari cukup. (wah)

About Admin

Santun Mencerdaskan

Check Also

First Synchron PLTMG MPP 50 MW

Jayapura_ PLN Wilayah Papua mengoperasikan Pembangkit Listrik Mesin Gas (PTLMG) yang dibangun pada 2017 sebesar ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *