Home / Fakfak News / Ekonomi / Kontainer Menumpuk, Pertanda Produktifitas Daerah Masih Lamban

Kontainer Menumpuk, Pertanda Produktifitas Daerah Masih Lamban

Tumpukan kontainer di Pelabuhan Fakfak, Papua Barat
Tumpukan kontainer di Pelabuhan Fakfak, Papua Barat

Fakfak_ Puluhan bahkan mungkin ratusan kontainer menumpuk di Pelabuhan Fakfak. Jarang terlihat aktivitas bongkar muat yang memanfaatkan kontainer-kontainer tersebut. Kalaupun ada, kontainer yang  digunakan tak sampai habis hitungan jari di tangan.

Kondisi ini mendapat sorotan dari Komisi II DPRD Kabupaten Fakfak, yang salah satunya, membidangi masalah ekonomi.

“Jarang terlihat aktivitas terkait kontaner-kontainer tersebut. Sehingga, tumpukan kontainer itu malah terkesan kumuh, “ sorot Safi Yarkuran, Sekretaris Komisi II. “Hal itu menandakan bahwa, pemanfaatan kontainer untuk mendukung produktivitas daerah, masih belum berjalan baik, atau masih lamban,” lanjutnya.

Menurut Safi, untuk menggenjot produktivitas daerah, memang tidak semudah membalik telapak tangan. Meski demikian, pemerintah daerah harus terus mencari terobosan, komoditas unggulan apa yang layak jual.

“Adanya program tol laut, merupakan satu kesempatan bagi pemerintah daerah dan masyarakat, untuk memasarkan produknya dengan harga kompetitif, sebab biaya angkutan laut sudah sedemikian murah,” kata Safi.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa ternyata, tarif kontainer ukuran 20 feet menggunakan tol laut, untuk Surabaya ke Fakfak atau sebaliknya, hanya 4.872.000 untuk jenis kontainer kering atau dry. Sedangkan untuk kontainer basah atau river yang memuat semacam ayam, ikan dll, dipatok hanya 7.308.000.

Beni, Kepala PT. Pelni Cabang Fakfak, membenarkan tarif tol laut tersebut. Beni justru mendorong agar pengusaha dan masyarakat dapat memaksimalkan program tol laut, untuk meningkatkan produktivitas daerah.

“Tol laut harus dimanfaatkan dengan maksimal. Dengan begitu, diharapkan dapat mempengaruhi harga jual barang di Fakfak, serta produktivitas daerah” ujar Beni.

Beni juga menjelaskan bahwa, kini Pelni menerapkan biaya all in. Maksudnya, tidak ada biaya yang dikenakan lagi saat barang tiba di pelabuhan. Pengusaha atau customer, tinggal menerima barangnya di pelabuhan, atau di lokasi tujuan, sesuai dengan biaya yang telah dibayar. (wah)

About Admin

Santun Mencerdaskan

Check Also

Melayani Lebih Dekat, BRI Fakfak Buka Teras BRI di Kokas

  Reporter : Wahyu Hidayat INFOFAKFAK.COM_ Untuk memberikan pelayanan yang semakin dekat dan mudah, BRI ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *