Infofakfak.com Informasi Seputar Kota Fakfak
Fakfak_ Ridwan Hatala, Kepala BPJS Kabupaten Fakfak menjelaskan bahwa, dari sekitar 200 badan usaha atau BU yang ada di Fakfak, baru 6 BU yang telah mendaftarkan karyawannya ke BPJS. Diantara BU yang telah mendaftar tersebut, antara lain PD. Mbiah Pohi, Hotel Grand Papua, perusahaan pelayaran SPIL, Klasis Fakfak dan Klasis Kokas.
“Kami bekerjasama dengan pemerintah daerah, telah melakukan sosialisasi kepada badan usaha yanga da di Fakfak. Sayangnya, dari sekitar 200 badan usaha, baru 6 badan usaha yang telah mendaftarkan karyawannya ikut BPJS,” terang Ridwan.
Padahal, menurut Ridwan, dengan ikut BPJS, didapat manfaat yang besar. Selain berlaku di seluruh Indonesia, peserta BPJS jika mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit, tidak mengeluarkan uang. Lain dengan suransi umum, peserta harus mengeluarkan uang dulu, baru diklaimkan.
Dengan membayar premi hanya 25.500/bulan untuk setiap jiwa, peserta BPJS sudah mendapatkan manfaat layanan rumah sakit kelas III. Sedangkan untuk kelas II, besaran preminya 42.500/bulan/jiwa, dan 59.500/bulan/jiwa untuk layanan kelas I.
“yang membedakan hanya masalah akomodasi kelasnya saja. Obat sama,” tambah Ridwan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Fakfak, Suryanto menjelaskan bahwa, belum banyaknya perusahaan yang mendaftarkan karyawannya ikut BPJS, terletak pada kurang sadarnya pengusaha.
“Mestinay pengusaha sadar pentingnya jaminan BPJS. Ke depan, kami akan mulai menerapkan sanksi pada akhir tahun ini. Jika masih belum sesuai aturan, maka sanksi terberat, ijin usahanya bisa dicabut. Tentu kami akan menerapkan sanksi secara bertahap, disertai sosialisasi yang berkelanjutan,” kata Suryanto. (wah)
